 |
Puncak Sejati Raung (3.344) |
|
|
 |
Raung, Puncak satu |
Sebagai pencinta Ketinggian dan negeri diatas awan,
saya benar-benar takjub dengan Raung. Gunung berapi Kerucut yang aktif dan
kerap memakan korban bagi pencintanya. Raung merupakan gunung yang mampu
menggetarkan adrenalin para pendakinya, siapapun dia.
Puncak Sejati merupakan puncak tertingginya di titik 3.344
Mdpl, bisa dicapai dari Kalibaru, Banyuwangi. Kamu harus punya guide khusus,
dan latihan memajat, juga belajar
talitemali sebelum pergi mencium pucuk Sejati Raung. Melatih keseimbangan, dan
harus menyukai ketinggian.
 |
Memasang Tali Temali sebelum menuju puncak satu |
 |
Tanjakan menuju Puncak |
 |
Meniti lereng jurang menuju jembatan sirotolmustakim |
 |
Menuju Puncak |
Saya sangat menyukai
ketinggian, memiliki kemampuan keseimbangan yang lumayan bagus setelah ber-yoga
beberapa bulan, dan tidak pernah putus joging setiap sore selama 3 bulan. Tapi
di Raung saya gemetar karena menoleh ke jurang, keseimbangan goyah karena
terpaan angin dan kelelahan karena jalur track yang luar biasa menanjak, tanpa
dataran.
 |
Anggrek |
 |
Pinus |
 |
Tengah hari di Raung |
Dan, yang sangat saya suka lagi adalah, Raung sepi
dari Pendaki Kekinian. Sepanjang jalan pendakian hanya saya dan tim saya yang
mendaki, tidak ada kelompok lainnya. Terasa seperti memang sedang didalam hutan
sepi dari Manusia. Raung sangat berbeda dengan gunung lainnya di Pulau Jawa,
yang kini ramai dengan Pendaki Kekinian.
 |
Istirahat |
 |
Kamu, harus bawa lontong agar tidak terlalu sulit memikikan memasak makan siang |
Ayo bertemu Raung
Kamu, harus punya modal
lebih jika ingin pergi bertemu Raung. Aku membayangkan Raung seperti seorang
laki-laki yang gagah, dengan otot dada, bahu, perut dan kaki yang gempal dan
berkarisma. Jalan menanjak, dari pos pertama hingga puncak, tak ada bonus sama
sekali. Tidak ada sumber air, dan hampir tidak ada tempat untuk mendirikan
camp. Harus membawa cadangan air yang sangat banyak untuk 4-5 hari pendakian
naik dan turun, dan harus pandai menyimpannya di sela-sela ilalang agar tak di
curi.
 |
Pos 1 |
 |
Camp pertama |
 |
Post camp terakhir |
 |
Pondok Rasta, pondok terakhir sebelum menuju puncak |
Saya bertemu, jembatan Sirotolmustakim, puncak 17,
tusuk gigi, jurang yang mematikan, batu yang tiba-tiba runtuh dan menimpa
kepala kawan-kawan saya, dan juga kadang mengalami tali yang lepa dari
penyangganya.
 |
Jembatan Sirotolmustakim |
 |
Menuju Tusuk Gigi |
 |
Batu piring |
 |
Seberang Jembatan Sirotolmustakim |
 |
Jalan menuju Pucuk 17 |
 |
Puncak Kerucut, depan kaldera Raung |
 |
Sunrise di Raung |
 |
Kanopi pepohonan di Raung |
 |
Pose Yoga andalan saya |
 |
Tenda di camp 1 |
 |
Sarapan di Camp 1 |
|
Beberapa pendaki ditemukan meninggal karena
mengalami hal yang saya alami tadi, atau hilang karena jatuh ke jurang dan ada
juga yang tersesat atau kedinginan.
Saya, dan teman-teman saya mempersiapkan dengan
matang perjalanan ini, dulu kami ke Rinjani, Kerinci, Tambora dan beberapa
gunung lainnya yang ada di Sulawesi serta Jawa. Tapi, Raung adalah tantangan
tersendiri, dia sunggu berbeda dengan gunung lainnya. Raung sangat Gagah dan
berkharisma, dia tidak Cantik seperti gunung lainnya.
 |
Kaldera |
 |
Tim Raung |
 |
Tepi lereng, tempat dimana para pendaki banyak wafat |
Jika ingin bertanya lebih banyak tentang pendakian
Raung, saya bersedia dengan senang hati menjawabnya. Jika ingin mengajak saya
bertemu Raung lagi, saya akan menerimanya dengan pelukan yang erat.
Follow Me....!!!
Kami menyediakan Open Trip untuk Mengunjungi Tempat ini.
hubungi kami di :
email : sarahagustio@gmail.com
Line/Wa: 081255567264
Ig : @sarahceae
Komentar
Posting Komentar