![]() |
Googlepict |
Unit dasar biologi dengan
mekanisme hidup dan fungsi fisiologi yang sama serta mampu menghasilkan
keturunan yang fertile adalah spesies. Tidak hanya sebatas pengertian
tersebut spesies didefinisikan, tergantung dari siapa yang mengkonsep apa arti
spesies bagi ahli biologi tersebut. Namun bisa dengan mudah kita definisikan
bahwa spesies adalah makhluk hidup yang jika saling kawin-mengawini akan
menghasilkan keturunan yang mampu menghasilkan dan meneruskan keturunan
selanjutnya, dengan syarat memiliki fungsi susunan dan fisilogis yang sama.
Lain halnya dengan individu,
adalah bagian kumpulan dari spesies yang memiliki fungsi fisiologi yang sama
mampu menghasilkan keturunan yang fertile, namun berbeda pada tingkat
genetiknya. Contohnya pada manusia, spesies Homo sapiens yang jika
kawin-mengawini menghasilkan keturunan yang fertile dan keturunan tersebut dapat
meneruskan lagi dengan saling kawin mengawini dan seterusnya. Dalam satu
spesies Homo sapiens syarat untuk kawin adalah terdapat dua invidu yaitu
jantan dan betina, yang jika terpenuhi akan mampu mengasilkan keturunan
biologi, yang genetiknya dekat.
Populasi akan terbentuk dengan dasar
ada kumpulan dari invidu sebagai penyusun spesies yang sejenis dengan
persamaan-persmaannya melakukan aktivitas pada waktu dan tempat yang sama,
mereka mampu saling kawin-mengawini dan menghasilkan keturunan, merupakan pengertian
dari populasi biologi.
Misalnya pada kelompok manusia
(Homo sapiens) yang menempati permukaan bumi, dengan ciri dan
persamaannya, invidu satu dan yang lain dapat saling mengawini dan bertukar gen
serta mampu pindah dari satu tempat ketempat yang lain, membentuk atau
bergabung dengan populasi lainnya lagi, hidup dan kemudian mati bergulir
seterusnya.
Biotipe adalah kelompok populasi yang
memiliki ciri genotype atau gen yang sama, kelompok ini bisa hadir karena
memiliki kesukaan atau kebutuhan yang sama, hingga mampu beradaptasi menjadi
individu baru namun masih dalam ciri gen yang sama.
Contohnya pada hama wereng yang
menjadi hama dipertanian, wereng beradaptasi dengan tanaman padi yang gennya
telah disisipkan dengan gen tahan wereng, maka beberapa waktu kemudian
timbullah wereng baru dengan modifikasi dari bentuk tubuhnya dari hasil
beradaptasi dengan kultivar padi tersebut, karena kebutuhan dan kesukaanya pada
padi, namun gen yang dimilikinya tetap sama seperti wereng sebelumnya, namun
wereng yang baru ini tahan akan padi yang memiliki gen anti wereng. Bisa kita
sebut bermula dari biotipe 0, lalu biotipe 1 hasil dari adaptasi pertama dan
biotipe 2 setelah 2 kali beradaptasi dan seterusnya.
Lalu pada tumbuhan bisa kita
contohkan dari perkembangbiakan secara vegetative, perbanyakan tanaman tanpa
melalui perkawinan, dengan menggunakan metode cangkok atau stek, biasa terjadi
pada tanaman buah yang dianggap unggul hingga diperbanyak dengan dua cara
tersebut, hasil perbanyakannya memiliki sifat gen yang sama pada indukan awal,
dan jika berbuah maka bentuk, ukuran, warna dan rasanya pun sama dengan
indukannya, namun sudah pada individu baru.
Jika kita temukan dalam satu
populasi jenis terdapat bentuk atau warna yang nampak berbeda jelas atau kita
temukan juga variasi-variasi yang sangat berbeda dari tumbuhan lainnya dengan
pola persebaran tertentu maka itu disebut forma. Misalnya pada tumbuhan Codiaeum
variegatum, tumbuhan ini memiliki ciri yang sangat bervariasi mulai dari
warna, bentuk, dan ukuran daunnya variasi-variasi ini sangat jelas terlihat dan
mantap, namun ia masih tetap jenis Codiaeum variegatum.
Varietas merupakan populasi dari
beberapa biotipe, memiliki ciri morfologi yang jelas dan persebaran secara
lokal yang terbatas, merupakan bagian dari takson yang berada satu tingkat di
bawah jenis. Varietas marupakan ranah pekerjaan taksonomi, lain halnya dengan Cultivar
yang biasa yang dikerjakan oleh orang pertanian, pada dasarnya cultivar berarti
membudidayakan varietas. Yang ranahnya tidak masuk dalam kegiatan taksonomi,
tumbuhan hasil cultivar memiliki aturan tatanama terendiri dalam nama ilmiah.
Komentar
Posting Komentar