“Selamat
Datang di Dramaga, Bumi IPB” sebuah tulisan yang
mampu membuat bibir setiap Mahasiswa Baru menjadi seperti perahu yang di
tumpangi dua orang berbaju putih saat rekahan senyum terpancar sambil membaca
kalimat yang menghiasi sebuah tembok di kanan jalan poros Dramaga-Ciampea.
Dramaga
adalah salah satu Kecamatan yang menjadi pusat mahasiswa di Kota Bogor, Jawa
Barat, Institute Pertanian Bogor adalah perguruan tinggi tertua di Indonesia,
tahun 2014 ini usianya sudah 51 tahun yang bermukim di Dramaga. Sudah empat
bulan lamanya kami bersekolah di kampus Intitute Pertanian Bogor (IPB), sejak 6
Oktober 2014 lalu. Ujian tengah semester pertama telah dilangsungkan, selain
kuliah, tugas dan praktikum serta membuat laporan mewarnai hari-hari kami di
Departemen Biologi Program Studi Biologi Tumbuhan, begitu pula dengan tugas
membaca buku wajib dan menulis tak luput menyambangi. Kami berjumlah 23 orang,
yang berasal dari beberapa pulau di Indonesia, Kalimantan, Jawa, Sumatra,
Sulawesi, Aceh dan beberapa lainnya, sayang tidak ada yang berasal dari Papua.
Sekolah
Pasca itu menyenangkan, karena akan mendapatkan suasana belajar yang baru,
bertemu teman baru dan tentunya dosen baru, jika sekolahnya tidak di
Universitas yang sama seperti Sarjana kemaren.
Kadang
kami menyebut diri kami KUPU-KUPU (kuliah pulang, kuliah praktikum ujian).
Tiada hari tanpa membaca, jika waktu S1 dulu kita bisa kuliah tanpa belajar
terlebih dahulu, di Pasca berbeda, kita harus membaca materi terlebih dahulu
barulah ikut kuliah. Bagi kami ini menyenangkan karena kami bisa bangun lebih
pagi dan belajar sambil melihat matahari terbit, itu hal yang hampir setiap
pagi aku lakukan, terkecuali hari minggu. Dikelas kita lebih bisa banyak
berdiskusi dengan dosen yang memantik materi diskusi.
Lain
halnya dengan bidang minat focus yang aku pilih, yaitu Taksonomi Tumbuhan. Mata
kuliah ini dipandu oleh seorang bapak Profesor yang menjadi bapak Jamur dan
Bapak Botany Indonesia. Dari
23 orang teman di kelas hanya 7 orang saja yang memilih Taksonomi sebagai focus
kerja kami dimasa depan, aku Sarah Agustiorini dari Kalimantan Timur, Andi
Madihah dan Yusdar Mustamin Sulawesi Selatan, M. Fajri Ramadhan Muslim Saleh
Sulawesi Tengah, Rofidah Ummulharby Maluku, Risty Novita Sari dan Liastiana
Aisyah dari Sumatra. Tugas yang paling banyak di bidang ini adalah membaca,
mulai dari prinsip dasar taksonomi, determinasi tumbuhan, hingga hiburannya
adalah membaca novel sastra.
Dua
orang lainnya adalah laki-laki yang berasal dari Sulawesi, Muhammad Fajri
Ramadhan Muslim Saleh yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah dan Aswar Rustam
dari Bone, Sulawesi Selatan. Taka da kata khusus yang untuk menggambarkan mereka
berdua, mereka belakangan mulai dekat sejak aku dan Etha sering
meninggalkannya, kami berdua senang melihat kedekatan mereka.
Ujian
segera tiba, nilai kami yang jelek saat Ujian tengah semester kemaren harus
segera diperbaiki. Tidak ada perayan tahun baru yang meriah tahun ini, malam
2015 akan disambut dengan ujian Genetika. Tugas dari Pam Mien dan 65 soal dari
pak Miftah harus segera di kerjakan. Kami belum dapat kabar tentang ujian Plant
Resourches, aku harap akan baik-baik saja.
Aku
menyukai Pak Mien, dari caranya menyampaikan sesuatu konsep dan memberi
pemahaman mengenai maksud materi, hingga membuat aku bingung dan menjadi pusing
bahkan kadang demam jika aku tidak paham mengenai kuliah hari ini, sudah biasa
aku alami.
Dan
tidak pernah terlewatkan, “jika kalian tidak ada pertanyaan maka kalian
benar-benar orang Indonesia yang dididik bukan untuk mengetahui sesuatu ilmu”
kata-kata itulah yang beliau sampaikan ketika tidak ada satupun pertanyaan yang
keluar dari mulut kami dikelas saat kuliah.
Di
kampus aku memiliki tiga orang sahabat dekat, walau kami semua dekat dengan 22
orang lainnya namun tetap saja paling nyaman hanya berempat saja, Etha Marista
dia berasal dari Pontianak Kalimantan Barat, dia teman pertama ku di Biologi
Tumbuhan. Etha, panggilan akrabnya. Orang melayu keturunan padang bercampur
sunda. Ibu bapaknya tinggal di Pontianak namun sudah tidak bersama lagi,
menurutku dia anak yang kuat karena mampu bangkit dari masalah yang dibuat oleh
orang tuanya, adiknya seorang pilot sebuah maskapai di Indonesia. Usia kami
berbeda dua tahun, dia lebih tua dariku. Namun kami sepakat tidak ada hirarki
dan senioritas diantara kami berdua, kami sama dan kami setara. Dia lebih kecil
dariku, tingginya hanya 152 cm, gayanya yang sedikit tomboy namun sekarang dia
memutuskan untuk memakai pony pada dahinya untuk membuang sial katanya, karena
ujian tengah semester sedang berlangsung. Dia sangat suka Bola, club favoritnya
adalah Livepool asal Inggris yang sempat dikalahkan oleh Real Madrid 3-0 pekan
lalu dikandangnya, setelah hampir satu setengah tahun tidak bertemu.
Aku
menyukai Real Madrid hingga banyak barang-barangku berwarna Pink sejak Real
Madrid merilis seragam kebanggaan dilapangan atau jersey yang mereka kenakan
berwarna pink. Hingga
jika kami berdua datang kekampus, seringlah baju yang gunakan pink dan merah
karena Liverpool julukannya The Red.
Selamat Ujian Sarahceae
Up Malea Corners, 16 Desember 2014
Komentar
Posting Komentar